Sunday, October 21, 2018

12 ADAB BERTANYA DI SOSIAL MEDIA

12 Adab Bertanya Di Sosial Media 

(1). Ikhlaskanlah diri karena Allah dalam bertanya, dan niatkan itu sebagai ibadah.

(2). Tidak bertanya kecuali kepada orang yang berilmu, atau menurut dugaannya yang kuat ia mampu untuk menjawab pertanyaan.

(3). Memulai pertanyaan dengan salam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"(Ucapkan) salam sebelum bertanya. Siapa yang bertanya kepada kalian sebelum ia mengucapkan salam, maka janganlah kalian menjawabnya" (HR. Ibnu an-Najar, hadits dari Jabir, lihat Shahiihul Jaami' no. 3699 dan HR. Ibnu ‘Adi dalam al-Kaamil II/303, hadits dari Ibnu Umar, lihat ash-Shahiihah no. 816)

Para sahabat pernah bertanya tanpa ucapan salam, tapi tetap dijawab oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka dipahami bahwa mengucapkan salam sebelum bertanya bukanlah sesuatu yang wajib, tetapi sangat dianjurkan dan telah menghidupkan sunnah.

(4). Hendaknya memperbagus pertanyaan tentang ilmu yang bermanfaat, yang akan menunjukkan kepada berbagai kebaikan dan mengingatkan dari segala kejelekan.

(5). Gunakanlah bahasa yang penuh sopan santun, lemah lembut dan tidak mengandung penghinaan serta kemarahan.

(6). Ketika telah selesai menulis pertanyaan maka sampaikan perkataan terima kasih, dan mendoakan ustadz yang akan menjawabnya.

(7). Janganlah mengadu domba diantara ahli ilmu. Seperti berkata : "Tapi ustadz fulan telah berkata begini dan begitu", dan cara seperti ini termasuk kurang beradab dan sangat tidak sopan. Hati-hatilah terhadap hal seperti ini.

Tetapi jika memang harus melakukannya maka hendaknya berkata : "Bagaimana pendapatmu tentang ucapan yang telah mengatakan begini dan begitu ?" Tanpa menyebut nama orang yang mengucapkan

(8). Hendaknya bersabar dalam menunggu jawaban yang telah diajukan. Karena bisa jadi ustadz tersebut sedang sibuk dengan berbagai aktivitasnya atau sedang beristirahat, sakit, melayani tamu, safar dll.

(9). Janganlah menceritakan aib atau dosa yang pernah dilakukan sendiri, keluarga atau orang lain sehingga diketahui oleh semua anggota group di sosial media. 

Jika masalah itu harus juga disampaikan karena ingin untuk mendapatkan solusi dan pencerahan, maka hendaknya disampaikan secara pribadi saja kepada ustadz tertentu yang dianggap bisa memberikan solusi dan menyimpan rahasia.

(10). Hendaknya penanya tidak marah atau tersinggung ketika diluruskan pemahamannya atau cara bertanyanya yang salah dll.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata :

وقد كان السلف يحبون من ينبههم على عيوبهم
ونحن الآن في الغالب أبغض الناس إلينا من يعرفنا عيوبنا !

"Dahulu kaum salaf sangat senang ada orang yang mengingatkan kekurangan mereka, akan tetapi kita sekarang pada umumnya sangat benci kepada orang yang mengingatkan kekurangan kita" (Minhajul Qashidin hal 196)

(11). Janganlah bertanya hanya sekedar untuk menambah wawasan tanpa mau mengamalkan, atau sekedar mencari-cari keringanan hukum.

Misalnya, penanya bertanya kepada seorang ustadz, karena jawabannya tidak berkenan dalam hatinya, lalu ia pun bertanya lagi ke ustadz lainnya, dan jika jawabannya sesuai dengan hawa nafsunya maka ia pun menerimanya. Ini merupakan bukti bahwa penanya tidak menghendaki syariat kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya.

(12). Jangan merendahkan dan melecehkan ustadz jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan.

Yaqut al-Hamawi rahimahullah berkata :

"Orang alim (ustadz) pasti ada saja yang tidak diketahuinya. Bisa saja dia tidak mengetahui jawaban terhadap masalah yang ditanyakan kepadanya, mungkin karena masalah tersebut belum pernah didengar sebelumnya atau karena dia lupa" (Irsyaad al-Ariif 1/24).

Contoh cara bertanya yang terbaik :

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Afwan ustadz, saya mau bertanya mengapa diri ini selalu cenderung kepada dosa dan maksiat serta sulit diajak untuk mentaati Allah dan Rasul-Nya, padahal saya sudah berusaha untuk senantiasa menghadiri majelis ilmu dan berdoa kepada Allah agar dikuatkan iman ? Semoga ustadz beserta keluarga selalu dirahmati dan diberkahi Allah Ta'ala.
شكرا و جزاك الله خيرا

✍️ Ustadz Najmi Umar Bakkar

0 comments:

Post a Comment